Puisi vhia



Terima-Kasih...Ibu


IBU...rambutmu kini sudah mulai memutih
Kulitmu tak lagi kencang
Penglihatanmu tak lagi terang
Jalanmu kini sudah mulai goyang

Namun..apa yang terlihat
Semua itu tak pernah engkau rasakan
Semua itu tak pernah engkau pedulikan
Aku paham, semua itu demi anakmu

Sepanjang jalan engkau mengais rejeki
Sepanjang waktu engkau berhitung
Berapa laba kau dapat hari ini
Tuk membayar semua letihmu

Engkau tak lagi dapat membedakan
Mana siang, mana malam
Semangat mengalahkan gemetar kakimu
Dan segala rasa lelahmu

Ini semua...untuk siapa?
Hanya untuk anakmu
Anak yang engkau impikan menjadi orang hebat
Mencapai setumpuk asa

IBU...sampai kapanpun,
Anakmu tak kan pernah lupa
Atas semua jasa, do'a dan derita
Keringat yang engkau cucurkan

IBU...engkau sudah terlalu besar, berkorban
Hanya surga yang pantas membayar tulusmu
Hanya Tuhan yang pantas menjagamu
Dunia dan akherat...



bayangmu

setiap hari,setiap jam&setiap detik
kemanapun ku melangkah kuingat kmu
bayangmu slalu dlam benakku
slalu&slalu muncul di lamun ku
ingin ku lepas,

tapi ku tak sanggup
ingin ku memilikimu,
tpi ku tak mampu

berulang kali ku bangun
berulangkali pula ku jatuh
ku taktahu mungkin ini semua salah q
yg slalu mlanggar janji qw

q tak tahu apa smuaitu kesempatan
autu hanya angin surga dari bibir manismu
yg slalu berhasil menyentuh hati kecil ku
dan yg membuka harapan besar ku

pikiranmu sangat sulit tuk ku tebak
dan bibir manismu yang slalu menghanyutkanku
tak jarang angin surga yg kau beri
tak jarang pula ku mengharapkannya

mungkinkah ini semua salahku
yang slalu mengharapkan mu
yang slalu menunggu cintamu
meski ku tau ku takkan pernah dapatkan mu

ingin jalan berdua sengan mu
ingin ku kluarkan seluruh isi hati ku
untuk yg kesekian kalinya
dan mungkin tuk yang terakhir kalinya

jikalau kau masih menolak ku
mau takmau ku harus siap
tak akan ku ganggu hidupmu agi
& kan slalu ku usahakan melupakanmu
meski ku tau itu teramat sulit


“sahabat yang hilang”

dalam diam…
q teringat semua tentang sejuta kenangan indah…
antar dirimu dan diri q…
yang membuat q semakin tak mengerti..
tentang diri mu..
kau diam..
kepada q..
kau tak perduli lagi akan hadirnya diriku di sisimu…
q mencoba untuk bertahan…
dengan semua ini…
namun …
apakah kau mw mengerti..
dengan semua pengorban q..
kini…
q kehilangan arti seorang sahabat..
yang dulu perna ada..
di setiap suka maupun duka..
kini dia pergi meninggalkan semuanya..
meninggalkan sejuta goresan di hati..
dalam diam q…
berdo’a…
semoga sahabat q yang hilang dapat kembali lagi kepada q..
menjalanin hari bersama..
mengarungin setiap masalah bersama..
wahai sahabat q..
kembali lah dirimu seperti yang dulu..
q merindukkan..
sejuta senyuman dan tawa..
yang menghiasin…
setiap hari-hari q..
yang gelap tanpa..
cahaya…
dari mu…


kesejatian cinta

Ketika galau hati tak sanggup bercerta..
sejenak kuingin terjaga dari keramaian dunia..
 sepertinya kumulai muak dengan segala basa-basi kehidupan..

yang keramahannya semakin jauh dari kata tulus..
entah dari hati yang mana lagi yang bisa kumintai sedikit cinta..
 setidaknya tak ada yg lebih layak untuk dikatakan..

pantas sebelum seleksi alam menguji kesejatian cinta..
 tak ingin rasanya beranjak dari sini walau disana ad yg menantiku..
 mungkin ingin menyampaikan kabar gembira..
 atau hanya ingin mengucapkan kata selamat tinggal..


Dua purnama

Berdiriku diantara dua purnama
Memandang indah pada sang bayang
Menerawang di sudut sukma
Mencari pada rasa yang hilang

Purnama begitu indah
Menebar rasa hati merakah
Membawa takdir bertitah
Berharap semua ini sebuah anugrah

Datangnya dua cinta di dalam hati
Membawa suatu rasa yang tak dapat dimengerti
Tak ingin menyakiti kedua dewi
Hanya ingin merasakan cinta sang bidadari

Cinta adalah caraku memandang mu
Cara ku bercerita tentang rinduku
Cara ku menikmati senyum manismu
Cara ku menjagamu dalam setiap gerakmu

Dalam batas kebimbangan diriku
Tak pernah menyesali arti hadirmu
Menikmati dibelai mesra lembut jemarimu

Menikmati setiap detik bersamu
Dalam bimbangku aku tidak bisa memilih
Karena cinta bukan lah sebuah pilihan


kehidupanku

Sepercik cinta akan bertumbuh
menjadi ribuan alasan..
segenggam benih akan berubah m
enjadi ratusan pohon..
sengatan lebah akan menimbulkan
banyak benjolan..

tapi setitik senyum di wajahmu,
membuatku berantakan..
ada alasan yang tak dapat ku katakan..
banyak pribahasa yang
tak bisa kuungkapkan..
seandainya mudah untuk
kujalankan..

bertahan akan ku lukis
wajahmu perlahan..
dalam hati, sanubari dan
semua angan-angan..
Sayang… tukang sihirkah engkau..
yang mampu membuatku terpukau..

yang tanpa habis membuatku
selalu mengigau..
dan yang selalu mampu
membuatku hancur berkeping ribu..
Seandainya tangan itu
menjadi milikku..
tapi kini engkau telah
jauh dari kehidupanku,..
selamanya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar